Painan (ANTARA) - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menobatkan Pesisir Selatan, Sumatera Barat sebagai kabupaten peduli terhadap perlindungan dan pemenuhan hak anak bersama tujuh daerah lainnya.
Bupati Rusma Yul Anwar mengungkapkan pemerintah kabupaten berkomitmen kuat dalam perlindungan dan pemenuhan hak anak, mengingat mereka merupakan aset bangsa, apalagi selaras dengan visi-misi daerah yang kini memang fokus terhadap pembangunan sumber daya manusia.
"Kami sangat menyadari anak merupakan penerus bangsa yang mesti disiapkan sejak dini. Mereka adalah titipan tuhan pada kita," ungkap bupati usai menerima anugerah KPAI di Jakarta.
Anugerah dengan kategori SIMEP PEMDA itu diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) Bintang Prayoga beraama Ketua KPAI, Ai Mariati Sholihah.
Penyerahan turut dihadiri Ketua TP PKK Titi Rusma Yul Anwar, Kepala Dinas Sosial Perlindungan Anak dan Perempuan Wendra Rovikto dan pejabat terkait di lingkup Pemerintahan Kabupaten Pesisir Selatan.
Penghargaan serupa juga diterima Kota Yogyakarta, Kota Mataram, Kota Pariaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Dompu.
Bupati melanjutkan mengutuk keras segala bentuk intimidasi dan kekerasan terhadap anak serta menghargai pendapat mereka, karena kebenaran bisa datang dari siapa saja tanpa memandang usia.
Bahkan pemerintah kabupaten menjamin kelangsungan pendidikan dasar 12 tahun bagi anak, sekaligus menyiapkan jaminan layanan kesehatan, sehingga kelak mereka menjadi generasi berdaya saing global.
"Kita generasi saat ini bertanggung jawab menciptakan suasana kondusif bagi tumbuh kembang anak," terang bupati.
Pemerintah kabupaten terus meningkatkan pencegahan perkawinan anak, menghapus pekerja anak, tindak pidana perdagangan orang serta eksploitasi anak, khususnya di bidang ekonomi.
Bupati menegaskan di Pesisir Selatan tidak ada tempat bagi pelaku perundungan dan segala bentuk kejahatan terhadap anak, karena mereka adalah aset, sekaligus calon pemimpin bangsa.
Arah negara di masa datang tutur bupati sangat bergantung dari bagaimana cara memperlakukan anak saat ini. Jangan sampai Ibu Pertiwi kelak kehilangan putera-puteri terbaiknya.
Pada kesempatan itu bupati mengucapkan terima kasih atas kepedulian semua pihak, utamanya pada aparat penegak hukum, pemerhati anak, media massa, dunia usaha dan forum anak daerah.
Penegakan Undang-undang nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak secara serius telah mengantarkan Pesisir Selatan menerima anugerah kabupaten peduli anak.
"Semoga kepedulian kita bersama terhadap anak turut mengantarkan cita-cita Bangsa menuju Indonesia Emas di 2045, karena hari esok adalah sekarang," ujar bupati.
Kepala Dinas Sosial Perlindungan Anak dan Perempuan Wendra Rovikto mengatakan pihaknya terus meningkatkan koordinasi dan melakukan berbagai terobosan guna menekan kekerasan terhadap anak.
Kemudian menggencarkan sosialisasi dan membentuk simpul-simpul perlindungan anak hingga ke pelosok nagari (desa adat), sehingga ruang gerak pelaku semakin sempit.
Dirinya juga meminta pada masyarakat untuk tidak takut melaporkan pada aparat terdekat jika melihat atau mengetahui segala bentuk kejahatan, kekerasan maupun intimidasi pada anak.
"Jangan takut. Keselamatan dan identitas pelapor telah dilindungi Undang-undang. Anak Terlindungi, Indonesia Maju," sebut Wendra.